Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memelihara Ayam Kampung, Usaha Sampingan Cukup Realistis



 

 Memelihara ayam kampung, usaha sampingan cukup realistis – Kondisi ekonomi masyarakat pada umumnya semakin tidak mengembirakan menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Beberapa hari sebelumnya, harga barang kebutuhan pokok dan bumbu dapur telah melambung tinggi. Bahkan, di beberapa tempat harga cabai menyamai harga daging sapi sekalipun.

Bagi keluarga yang mampu, kondisi tersebut mungkin tidak banyak berpengaruh. Namun keluarga menengah ke bawah harus berpikir keras untuk menambah income keluarga dengan membuka peluang usaha.
                                  
Banyak peluang usaha di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu ini. Peluang usaha di dunia nyata maupun dunia maya. Begitu pula usaha kecil sebagai sampingan untuk memasok gizi anggota keluarga. Salah satu usaha kecil-kecilan dan sebagai sampingan yang hendak dikemukakan adalah memelihara ayam kampung.
 Tidak perlu berfikir mempunyai ternak ayam ratusan atau bahkan ribuan. Itu membutuhkan modal dan biaya produksi yang tinggi. Beternak ayam kampung dalam jumlah sekian ekor saja sudah lumayan. Lebih realistis dan dapat dikerjakan secara nyata dan mudah.

Coba bayangkan, sisa makanan yang terserak di dapur sudah bisa untuk memberi makan ternak ayam. Paling banter hanyalah membeli dedak padi sekian kilogram. Bahkan, ketika ada acara makan bersama di kantor atau tempat kerja, sisa makanan bisa dibawa pulang untuk makanan ayam di rumah. Begitu mudahnya untuk makanan ayam kampung.

Keuntungan yang diperoleh dengan  memelihara ayam kampung, dan sebagai usaha sampingan kecil-kecilan adalah:

1.Mendidik anak berjiwa wirausaha.

Metode pendidikan anak di lingkungan keluarga yang paling efektif adalah contoh dan  keteladanan. Dengan usaha sampingan memelihara ayam kampung akan mendidik anak berjiwa berwirausaha. 

2.Menjadi hiburan dan pengisi kegiatan sepulang kerja.

Jika sobat pulang dari kantor atau tempat kerja, memberi makan ayam akan menimbulkan kesenangan tersendiri. Menyaksikan ayam-ayam berebut makanan. Konon akan menumbuhkan inspirasi untuk menulis. Lha, ini contohnya. Artikel postingan ini lahir setelah memberi makan ayam…

3.Sumber bahan nutrisi keluarga.

Untuk pemenuhan gizi keluarga terutama dari unsur protein dan lemak, sudah terpenuhi sebagiannya dengan beternak ayam.  Tentu saja dengan memanfaatkan daging maupun telur ayam kampung ini. Jika sudah terpenuhi kebutuhan keluarga, bisa juga bernilai ekonomi karena dapat mendatangkan penghasilan meskipun tidak seberapa.

Sumber:  http://www.matrapendidikan.com/2014/11/memelihara-ayam-kampung-usaha-realistis.html








Posting Komentar untuk "Memelihara Ayam Kampung, Usaha Sampingan Cukup Realistis"